Selamat Datang di Blog PNPM Mandiri Pedesaan Kabupaten Simeulue Provinsi Aceh

Kamis, 13 Maret 2014

Tak susah lagi ke sekolah



Hari menjelang sore walaupun cuaca masih cukup panas di desa Mutiara kecamatan Salang, ita bersama 3 orang temannya baru menyelesaikan pekerjaannya membantu orangtua memetik beberapa palawija yang masih tersisa akibat kemarau panjang yang melanda beberapa kecamatan di simeulue dan bulir-bulir cengkeh baru mulai tampak diantara daunan hijau yang telah lama diidamkan masyarakat kecamatan salang khususnya akibat hama yang telah puluhan tahun merusak perkebunan cengkeh ini. 

Beranjak dari kebun dengan sisa tenaga yang ada, Ita beserta teman-temannya perlahan menyusuri jalan baru yang masih dalam tahap penyelesaian, yang pembangunan jalan tersebut direncanakan sepanjang 2000 meter, walau belum terpenuhi ruas jalan yang direncanakan, tapi sangat membantu masyarakatnya dalam mengangkut hasil pertanian dan perkebunan.




                 Masyaraka pulang menyusuri jalan baru yang masih dalam tahap penyelesaian



       Jalan yang dibangun oleh masyarakat desa ini berdasarkan hasil musyawarah masyarakat desa pada saat musyawarah dusun, mereka meminta agar dibukanya jalan untuk dapat dilalui, agar tidak melalui jalan dari desa lain yang jaraknya sampai 3 kali lipat jauhnya.


Seiring dengan dimulainya musyawarah tingkat desa, mereka pun mencari cara agar jalan yang mereka minta untuk dibangun, dimulai dengan meminta arahan dari para fasilitator, persyaratan apa yang harus dipenuhi, dan bagaimana cara agar permintaan masyarakat desa Mutiara yang berjarak 85 kilometer dari ibukota Kabupaten ini dapat dikabulkan, dan bagaimana mengawal usulan mereka agar tidak pupus ditengah jalan. Semuanya mereka lakukan secara sungguh-sungguh, mengingat desa mutiara ini termasuk jauh, dan kurang tersentuh daripada desa lain yang lebih dekat dari ibukota kecamatan maupun kabupaten. Demikianlah sekilas cara menarik yang dilakukan masyarakat desa agar pembangunan di desa diperoleh.


Berkat keuletan dan kegigihan wakil masyarakat desa ini memperjuangkan usulan mereka, hasil yang diperolehpun mendapatkan peringkat keempat dalam usulan yang akan didanai dengan jumlah bantuan Rp.271.296.000,- 


Masyarakat desa mutiarapun bahu membahu dalam mengerjakan pembangunan prasarana ini, walaupun terdapat beberapa masalah dalam hal masyarakat yang masih berat melepaskan sedikit tanah mereka dalam pembukaan jalan ini, berkat pemberian pemahaman perangkat desa yang dibantu oleh fasilitator mulai dari perjuangan masyarakat mendapatkan bantuan sampai dengan manfaat yang akan dihasilkan bila jalan ini sudah terbuka untuk masyarakat desa. Akhirnya walau masih terasa berat bapak tersebutpun rela melepaskan tanah tersebut untuk membantu masyarakat masyarakat desa lainnya.


Walaupun jalannya belum siap semuanya, saya dan teman-teman dapat membantu orang tua kami dalam memetik dan membawa hasil kebun untuk dibawa pulang, dan hasilnya lebih banyak yang bisa kami bawa dibandingkan sebelum ada jalan sirtu ini, yang harus melewati pagar-pagar kebun orang terlebih dahulu.


Dengan hasil yang lebih banyak dibawa pulang dari hasil kebun ini, maka kamipun lebih mudah dalam membantu orangtua, dan biaya ke sekolah pun  jadi lebih mudah diperoleh akibat kebun yang kami tanami dapat setiap hari kami rawat dan menanami dengan berbagai sayuran. “Biaya anak kesekolah pun tak susah lagi kami peroleh”  kata seorang bapak yang  baru pulang dari kebun yang berada di desa ini.





Walaupun Lelah, semangat gadis kecil ini tetap menyala, dengan senyum kepuasan membawa hasil panen dari kebun orangtuanya



Bapak dari mana?, Mau kemana?,  Demikianlah sepenggalan kalimat tanya yang dilontarkan gadis kecil ini, dan kami menjawab “bapak dari PNPM” dan mereka pun meneruskan“ Terima kasih bapak PNPM atas dibuat jalan ini “ dan akhirnya “Kapan diaspalnya pak? ha ha ha ha.......” kata anak anak polos berseloroh. 

Demikianlah kegembiraan didesa ini dimulai akibat adanya Program PNPM Mandiri Perdesaan datang, Jadi ingat seperti Slogan PNPM pada iklan di stasiun TV beberapa tahun yang lalu “PNPM Mandiri, Mandum seunang”.


Narator oleh

Reza Hasnawy, ST


Tidak ada komentar:

Posting Komentar