Selamat Datang di Blog PNPM Mandiri Pedesaan Kabupaten Simeulue Provinsi Aceh

Jumat, 31 Januari 2014

Dana BKPG Naik jadi Rp 80 Juta

Kabar gembira Bagi Desa - desa di Propinsi Aceh

 
* Camat Dapat Bantuan Rp 30 Juta

 BANDA ACEH - Tahun 2014 ini, Pemerintah Aceh menaikkan alokasikan dana Bantuan Keuangan Peumakmu Gampong (BKPG), dari sebelumnya sebesar Rp 68 juta per desa, menjadi Rp 80 juta per desa.
“Kita sudah mengalokasikannya dalam APBA 2014 sebesar Rp 517,120 miliar, untuk disalurkan kepada 6.464 desa di seluruh Aceh,” kata Gubernur Aceh, dr H Zaini Abdullah, usai membuka Rapat Koordinasi Camat se-Aceh, yang dilaksanakan di Gedung Serbaguna Setda Aceh, Kamis (27/2).

Nilai bantuan yang hampir sama juga akan dialokasikan pemerintah pusat melalui program PNPM yang bersumber dari dana APBA 2014. “Pelaksanaan programnya akan kita integrasikan dengan BKPG, supaya berbagai pembangunan infrastruktur dasar pedesaan yang menjadi kebutuhan masyarakat bisa dibangun,” imbuh Gubernur.

Melalui program tersebut ia berharap bisa menurunkan jumlah penduduk miskin di Aceh menjadi 17 persen tahun ini, dari sebelumnya 19 persen.Tanggal 15 Januari 2014 kemarin, Gubernur melanjutkan, Pemerintah Pusat telah menetapkan UU Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa. Gubernur mengatakan, UU ini bukan hanya mengakui eksistensi gampong, tapi gampong juga berhak menerima dana APBN untuk pembangunan gampong.

Sebelumnya, dalam kesempatan yang sama Gubernur juga menginformasikan tentang bantuan dana operasi optimasilasi pelayanan pemerintahan dari Pemerintah Aceh kepada para camat senilai Rp 30 juta per kecamatan. “Bantuan dana kepada camat ini merupakan yang pertama di Indonesia,” imbuh Gubernur Zaini.
Pemberian dana itu dia jelaskannya, bertujuan agar para camat bisa mengoptimalisasikan pelayanan pemerintahan kepada masyarakat.

Di akhir tahun 2013 kemarin, ungkap Zaini Abdullah, Pemerintah Aceh mendapat penghargaan ‘Best Practice’ penerapan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (Paten). Penghargaan itu diberikan karena 31 dari total 289 kecamatan yang ada, sudah menjalankan program Paten kepada masyarakat. “Dengan adanya dana ini, saya harapkan seluruh kecamatan di Aceh bisa melaksanakan program Paten,” pinta dr Zaini.

Dalam rapat kemarin, Gubernur Zaini juga menyampaikan beberapa amanat kepada para camat. Di antaranya adalah meminta seluruh camat di Aceh agar mendukung upaya menjaga perdamaian yang telah dirajut sejak 15 Agustus 2005 silam sampai dengan seterusnya.

Di samping itu, menjelang pemilu legislatif, Zaini juga meminta para camat agar menjaga kelancaran penyelenggaraan tahapan pemilu 2014 secara damai dan demokratis. “Kami mengharapkan camat beserta aparaturnya menjunjung tinggi netralitas PNS. Para camat juga diharapkan dapat mengingatkan para imum mukim, keuchik dan perangkat gampong untuk tidak terlibat dalam kegiatan kampanye,” ujar Gubernur.
Selain itu, pada tahapan pemungutan suara nanti para camat diminta agar berpartisipasi aktif menggunakan hak pilih, serta menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan masing-masing.(her)


Rabu, 22 Januari 2014

Rakit Penyeberangan di SibigoTidak Beroperasi akibat Angin Kencang

Laporan : Sari Muliyasno | Simeulue

SERAMBINEWS.COM, SINABANG - Cuaca buruk berupa hujan yang disertai angin kencang membuat sejumlah rakit penyeberangan yang menghubungkan Sibigo (Pusat Kecamatan Simeulue Barat) dengan Desa Miteum, tidak bisa dioperasi, Selasa (21/1/2014) siang. Hal ini menyebabkan bagi warga yang hendak menyeberang di kawasan itu terpaksa menunggu cuaca membaik dan rakit kembali melayani warga.

Antonius (27) kepada Serambinews.com menyatakan, pihaknya terpaksa harus menunggu cuaca membaik di pusat kecamatan, Sibigo, sebelum menyeberang dengan rakit. "Lagi sedang gak ada yang berangkat rakitnya, cuaca hujan dan angin kencang di Sibigo," katanya Kepada Serambinewsa.com.

Dia bersama seorang temannya, hendak menuju ke wilayah paling ujung Simeulue dalam rangka menjajakan dagangannya. Namun, karena cuaca hujan dan rakit belum beroperasi pihaknya harus sabar menunggu cuaca kembali cerah.
Sebagimana diketahui, belum tuntasnya pembangunan jalan di kawasan itu, memaksa warga yang hendak bepergian harus menyeberang dengan rakit.

Belum diketahui di wilayah ini kapan masyaraktnya bila bepergian bebas dari rakit. "Masih belum karena hujan, jadi anak-anak sekolah dan yang lainnya gak mungkin kehujanan di atas rakit," pungkas Antonius.(*)

Link: http://aceh.tribunnews.com/2014/01/21/rakit-penyeberangan-di-sibigotidak-beroperasi-akibat-angin-kencang
 

BPM Aceh Gelar Lomba TTG Berhadiah Rp 112 Juta

Laporan : Yarmen Dinamika | Banda Aceh SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - 

Sebagaimana tahun-tahun lalu, tahun ini Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Aceh kembali menggelar Lomba Inovasi Teknologi Tepat Guna (TTG) Se-Aceh, berhadiah total Rp 112,5 juta. Juara I-III maupun harapan I-II akan diikutkan pada Gelar TTG Nasional XVI pada Juni 2014 di Kalimantan Timur. 

Kepala BPM Aceh, Drs Zulkifli Hs MM kepada Serambinews.com di Banda Aceh, Selasa (21/1/2014) menyatakan, lomba ini terbuka bagi siapa pun yang berdomisili di Aceh, baik dari masyarakat umum, pelajar, mahasiswa, guru, akademisi (sekolah atau perguruan tinggi), instansi pemerintah (BPM kabupaten/kota, BLK, BPTP, dan sebagainya), maupun swasta. 

Zulkifli menyebutkan, TTG adalah teknologi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dapat menjawab permasalahan masyarakat, tidak merusak lingkungan, dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara mudah, serta menghasilkan nilai tambah dari aspek ekonomi dan aspek lingkungan hidup. 

Lomba kali ini mengusung tema Inovasi Tepat Guna untuk Kemandirian Aceh. Tujuannya untuk menunjang pengembangan wilayah melalui penemuan TTG berbasis potensi daerah menuju keunggulan kompetitif, di samping memasyarakatkan teknologi dan metode untuk menumbuhkan budaya kewirausahaan. 

Target dari lomba ini, menurut Zulkifli, adalah terhimpunnya jenis-jenis TTG dan metode baru hasil inovasi masyarakat, dunia usaha, sekolahperguruan tinggi, lembaga penelitian dan pengembangan pemerintah dan swasta. 

Pendaftaran

Pendaftaran dibuka sejak hari ini hingga 11 Maret 2014 pukul 16.00 WIB pada setiap hari dan jam kerja dengan mengirim atau dapat diantar langsung dokumen usulan TTG yang akan diperlombakan kepada Panitia Lomba Inovasi TTG Se-Aceh V BPM Aceh Tahun 2014 c/q Bidang Pengembangan Teknologi Perdesaan (PTP) di Jalan Tgk Syekh Mudawali Nomor E-19 Banda Aceh (23242) Banda Aceh. 

Penetapan dan pengumuman pemenang dilaksanakan pada 27 Maret 2014. 

Tahun ini, yang akan diperlombakan tidak hanya terbatas alat/mesin TTG, tetapi juga pada metode. TTG atau metode yang diusulkan untuk diperlombakan haruslah yang dapat dimanfaatkan untuk aktivitas subsektor pertanian, agroindustri, industri kecil, dan sektor lainnya. (dik) 

Hadiah dan Penghargaan 
* 12 Finalis mendapatkan plakat dan sertifikat
* 6 Finalis yang menang mendapatkan piala tetap dan uang 
* Juara I Rp 10.000.000 
* Juara II Rp 9.000.000 
* Juara III Rp 8.000.000 
* Harapan I Rp 7.000.000 
* Harapan II Rp 6.000.000 
* Harapan III Rp 5.000.000 
* Juara I-III dan juara harapan I-II diikutkan pada Gelar TTG Nasional XVI di Kalimantan Timur

Rumah dan Jembatan Disapu Banjir di Simeulue

Laporan Sari Muliyasno | Simeulue SERAMBINEWS.COM, SINABANG -

Curah hujan yang tinggi akhir-akhir ini melanda Kabupaten Simeulue, telah menyebabkan sejumlah rumah penduduk dan jembatan di lintasan menuju pusat kecamatan Simeulue Barat putus total dan tidak bisa dilalui oleh warga. Demikian disampaikan kepala BPBD Simeulue Drs Alwi Alhas, yang saat ini tengah berada di lokasi kejadian, Selasa (31/12/2013). Menurut Alwi, rumah penduduk yang disapu banjir itu berada di kawasan Simpang Koridor, Kecamatan Teluk Dalam. "Kejadian itu kemarin malam, kawasan ini dilanda hujan deras dan merusakan satu unit rumah penduduk berstatus janda," kata Alwi yang secara langsung menghubungi Serambinews.com.

Bersama dengan petugas BPBD, kata dia, pihaknya sudah menyalurkan bantuan masa panik berupa sembako, selimut kepada seorang janda yang rumahnya hancur. Sedangkan satu unit rumah di Kecamatan Simeulue Cut, rumah penduduk rusak akibat diterjang angin puting beliung dan menerbangkan atap rumah.

Sementara itu, dari Desa Babul Makmur, Simeulue Barat, lanjut Alwi, satu unit jembatan terbuat dari kayu yang berada di lintasan jalan lingkar Simeulue terputus total diterjang arus sungai yang meluap. Saat ini, kenderaan roda dua maupun empat tidak bisa lewat di jembatan tersebut karena jembatan darurat belum dibuat menunggu anggaran. "Alternatif warga yang melintas di kawasan itu melewati jalan yang dibangun melalui program PNPM Mandiri Perdesaan walaupun jauh mengitarinya. Karena untuk buat jembatan darurat supaya bisa dilalui warga belum bisa dilakukan lantaran belum tersedia dana dan sedang kita usulkan," demikian Alwi yang mengaku terus memantau warga di kawasan itu.(*) 

Link:
http://aceh.tribunnews.com/2013/12/31/rumah-dan-jembatan-disapu-banjir-di-simeulue